Catatanrakyat.id, Tenggarong – Batuah, Kecamatan Loa Janan, meraih prestasi membanggakan dalam ajang Teknologi Tepat Guna (TTG) Provinsi Kalimantan Timur 2025 yang digelar di Penajam Paser Utara, pada 29 April hingga 4 Mei 2025. Desa Batuah berhasil meraih Juara 3 dalam kategori Posyantek Berprestasi melalui inovasi Instalasi Pengolahan Sampah (IPAS).
Ketua Posyantek Desa Batuah, Nurdin Sukri, menjelaskan bahwa IPAS lahir sebagai solusi atas permasalahan sampah yang dihadapi oleh masyarakat setempat. Alat ini diciptakan dengan prinsip sederhana namun efektif, berkat kerjasama warga, pemerintah desa, dan dukungan dana BKKD tahun 2024.
“IPAS terbuat dari bahan sederhana seperti drum bekas, namun mampu memberikan manfaat besar—mengubah sampah organik menjadi kompos, pupuk cair, hingga bahan baku kerajinan,” ungkap Nurdin pada Minggu (04/05).
Menurut Nurdin, teknologi ini tidak hanya bermanfaat dalam mengelola sampah, tetapi juga mengurangi ketergantungan warga terhadap sistem pengangkutan sampah yang terbatas. Dengan biaya rendah dan kemudahan penggunaan, IPAS menjadi solusi ramah lingkungan yang bisa diterapkan di banyak desa.
Nurdin berharap teknologi ini tidak hanya dapat diterapkan di Desa Batuah, namun juga menjadi inspirasi bagi desa-desa lainnya di Kutai Kartanegara (Kukar).
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar, Arianto, mengapresiasi keberhasilan Desa Batuah dan menyebut inovasi IPAS sebagai contoh nyata bagaimana teknologi sederhana bisa memecahkan masalah lokal dengan solusi berbasis gotong royong.
“Ini adalah contoh sempurna bahwa teknologi sederhana, yang berakar pada kebutuhan masyarakat, dapat membawa dampak besar. TTG bukan hanya ajang lomba, tapi juga kesempatan bagi desa untuk saling berbagi pengalaman dan inspirasi,” ujar Arianto.
Ia juga menekankan bahwa inovasi seperti IPAS mendukung visi Kukar untuk menciptakan desa yang mandiri, kreatif, dan ramah lingkungan, serta menjadi pendorong bagi pembangunan berkelanjutan di tingkat desa.
“Semoga inovasi seperti ini dapat diterapkan di lebih banyak desa, mendukung pemberdayaan masyarakat dan menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” tambah Arianto.